Penggunaan metode free length dan fixed length pada geoteknik pertama kali diperkenalkan di Eropa
(Jerman dan Prancis) pada akhir tahun 1950. Kegagalan dalam pemasangan casing drill dan kesalahan dalam proses grouting pada anchor selama proses konstruksi pada bebatuan di pertambangan,
mengawali penelitian dan pengembangan teknologi anchor di Jerman.
Teknologi ground anchor di UK (United Kingdom) sendiri pada tahun 1960 banyak
dipengaruhi oleh pengembangan sistem di Jerman (end of casing pressure grouting) dan Prancis (post-grouting), meskipun dalam pengembangan selanjutnya menunjukkan
bahwa UK lebih unggul. Lalu sepanjang tahun 1970-1980, teknologi pengembangan ground anchor mengalami pengembangan
dalam hal peningkatan kapasitas kerjanya (Littlejohn 1970, Osternmayer 1974,
Barley 1987). Berikut ini akan di jelaskan berbagai macam anchor berdasarkan
urutan perkembangnnya:
A. Temporary Ground Anchor
Temporary Ground Anchor merupakan Ground Gnchor yang didesain untuk jangka waktu tertentu dalam
pengerjaan sebuah proyek. Temporary
Ground Anchor didesain untuk dapat diangkat kembali jika masa
layannya sudah habis. Temporary Ground Anchor
umumnya memerlukan perencanaan yang sangat hati-hati karena jika terjadi
kerusakan akan membawa resiko yang sangat besar. Banyak metode yang telah
dicoba untuk membuat sebuah Ground Anchor
dapat bertahan mendukung beban yang ditanggung selama masa layannya dan dapat
dengan mudah diangakat kembali jika masa layannya sudah habis. Di akhir tahun
80-an metode seperti dummy strand, explosive, water jet dan coupling
banyak digunakan (Chua & Prasanthee, 1997), tetapi pengangkatan keseluruhan
setelah Ground Anchor habis masa
layannya tidak tercapai dengan baik. Sebuah metode yang disebut dengan U-turn system diperkenalkan di Singapura pada tahun 1992 (Chua dan Lai,
1994). Pengangkatan dipengaruhi oleh pelepasan ujung dari Ground Anchor dan menarik strand yang menancap.
Pada
akhir tahun 90-an, U-turn system sudah digunakan dalam
proyek konstruksi untuk MRT system,
North East Line project. Ground Anchor dengan working load sampai 800 kN diusulkan.
Pada proyek ini, Ground Anchor didesain
berdasarkan prosedur test yang ketat. Hasil yang didapat tidak memuaskan.
Rata-rata kegagalan dari anchor
sangat tinggi jika didasarkan pada test kelayakan menurut British Standart
(BS8081, 1989).
Setelah
meninjau sistem, engineer mengetahui
bahwa ada banyak kekurangan pada U-turn
system. Kemampuan dari bagian yang
menahan sulit untuk dicapai dan membatasi kapasitas dari anchor tersebut. Kekurangan lainnya adalah pembengkokkan yang
terjadi pada ujung. Pembengkokkan yang terjadi mempengaruhi kekuatan dari strand pada gound anchor. Hal lainnya adalah prosedur test pada U-turn system sangat rumit karena setiap pasangan strand mempunyai panjang yang berbeda. Sehingga pada beban sama
yang diberikan, pemuluran yang terjadi akan berbeda-beda. Selama pengetesan,
setiap pasangan harus diikat berurutan untuk mendapatkan beban yang seragam.
Sebuah
sistem yang disebut KJS differential
pooling head system digunakan untuk mengatasi perbedaan pemuluran dari strand - strand tersebut tetapi hasil
yang didapat tidak terlalu sukses. Maka pada pengembangan selanjutnya dilakukan
pengembangan untuk suatu system dimana Ground
Anchor mempunyai kapasitas yang baik dan juga mudah dilepas kembali jika
masa layannya sudah selesai, sistem yang sekarang dikenal dengan nama
SBMA system (Single Bored Multiple Anchor).
B. Single Bored Multiple Anchor (SBMA)
Sistem Ground Anchor terbaru yang
diperkenalkan adalah Single Bored
Multiple Anchor. Inti dari sistem ini adalah konsep yang diberikan
menganggap setiap pasang dari strand
sebagai individual unit pada anchor.
Setiap SBMA, terdiri dari beberapa unit anchor,
dimana setiap unit terdiri dari sepasang strand
dan ditarik secara individual dan ditancapkan ke dalam tanah sepanjang
panjang dari anchor melalui
lubang bor. Sistem ini mengizinkan setiap unit untuk menggunakan grouting (pengisian fixed length pada anchor
oleh bahan campuran semen sebagai penahan) untuk pengikat sepanjang ikatan dari
beberap unit fixed length pada anchor. Setiap unit dari fixed length didesain didasarkan
terhadap skin friksi (gesekan/ friksi
lapisan) yang terdapat di lokasi pengeboran.
C. Anchor Strands
Setiap unit anchor terdiri atas strand
- strand yang dipilin dan terbungkus
menjadi satu kesatuan. Perangkaian strand
- strand menjadi 1 kesatuan
mempertinggi kemampuan removeabilitas
dari anchor jika masa layan anchor telah habis dan anchor tidak lagi dibutuhkan.
D. Anchor Holding Piece
Anchor holding piece terdiri dari sebuah batang yang
melekat kepada sebuah circular head
yang menahan strand - strand. Circular head berbentuk bundar dan memiliki radius yang dapat
dimodifikasi radiusnya sesuai dengan bentuk dan ukuran strand yang berbeda. Karena perbedaan radius inilah, maka pada
pelaksanaannya dalam menentukan faktor reduksi untuk setiap radius dilakukan
test. Bagian kait yang mencegah slip pada bagian sisi dari strand pada circular head
terdetailkan secara lebih baik daripada bentuk pada system U-turn. Batang yang ada menyalurkan beban dari strand dan mendistribusikannya ke bagian
yang dilakukan prose grouting melalui
gaya geser dan gaya tekan yang terjadi. Salah satu keuntungan dari sistem ini
adalah bahwa panjang dari batang dapat dengan mudah divariasikan sesuai dengan
kebutuhan. Tidak seperti sistem sebelumnya, perbedaan tipe dari material dapat
diadopsi. Di area dimana Ground Anchor
perlu untuk digunakan pada rute terowongan di masa depan, material fiberglass pun dapat digunakan.
E. Anchor Stressing System
Sebagai
suatu sistem yang digunakan, pasti terdapat ancaman-ancaman pada setiap pasang strand sebagai suatu individual anchor, sehingga digunakan berbagai test
pada Ground Anchor tersebut. Setiap
unit dari Anchor di test dengan
sebuah hydraulic centerhole jack.
Metode ini menyederhanakan pendekatan test rumit yang diadopsi pada metode U-turn untuk menjamin penggunakan beban
yang sama pada setiap strand.
Pemuluran pada setiap unit pada anchor
dapat dipantau secara terpisah. Metode ini menjamin distribusi beban yang sama
pada setiap strand yang memiliki
perbedaan panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar