Pondasi bore pile merupakan salah satu jenis pondasi dalam,berbentuk tabung yang berisi beton bertulang dengan diameter tertentu yang ditanam didalam tanah dengan metode pengeboran sampai kedalaman dengan kekerasan tanah yang dibutuhkan. Pondasi Bore Pile dibutuhkan apabila kondisi tanah dasar lokasi pembanguanan tidak mempunyai daya dukung yang baik untuk memikul berat bangunan. Bored pile memiliki fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang, yang membedakan adalah pada cara pembuatan pondasi tersebut.
A. Pelaksanaan Kerja Pengeboran
Penentuan ukuran casing dan
gantungan (stopping) untuk setiap lubang bor merupakan langkah pertama
yang dilakukan sebelum memulai pengeboran, ukuran temporary casing ditentukan
bergantung pada kondisi tanah pada masing-masing lubang, biasanya casing dengan
panjang 6 meter digunakan pada lubang yang tanahnya memiliki kelongsoran yang
cukup dalam, sedangkan casing dengan panjang 4 meter digunakan untuk
lubang yang tanahnya mengalami kelongsoran yang cukup dangkal. Kegunaan lain
dari temporary casing yaitu mempermudah operator mesin bor menyesuaikan posisi
mesin bor terhadap titik yang akan di bor. Pada proyek Thamrin nine Development digunakan casing dengan panjang 4 meter
saja.
Ukuran gantungan (stopping)
berguna untuk menyesuaikan posisi tulangan terutama untuk pengeboran yang
kedalamnya jauh dibawah permukaan tanah, sehingga tulangan pondasi sesuai yang
diharapkan, tidak jatuh kebawah dan tidak terlalu naik ke atas. Setelah
menentukan ukuran casing dan gantungan (stopping) untuk setiap
titik rencana pelaksanaan pengeboran berlanjut ke tahap berikutnya:
1.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan
tahap penetuan titik-titik bor berdasarkan gambar denah pondasi yang telah
direncanakan, surveyor menentukan titik yang akan di bor sesuai dengan arahan
dari pelaksana. Selain ditentukannya titik bor, ditentukan pula titik bantu
yang berguna untuk pemasangan temporary casing pada pengeboran dengan alat boring, titik bantu ini biasanya
sebanyak 4 titik dengan jarak 1 meter
dari titik bor yang posisinya tegak lurus satu sama lain. Sedangkan pada RCD, pemasangan
casing dilakukan setelah alat berdiri di tempat yang tepat, sehingga titik
pengeboran tepat dibawah alat pengebor.
2.
Pekerjaan Persiapan Pengeboran
Setelah penentuan titik bor,
pelaksana dan operator mesin bor melakukan pemeriksaan pada tanah sekitar titik
bor untuk kemudian dipasang landasan (plat) untuk tempat berpijak mesin bor.
Landasan (plat) juga berfungsi untuk meratakan tanah dari elevasi tanah yang
beragam. Sedangkan pada RCD, plat dipasang sebelum alat diletakkan di atas
daerah yang akan di Bor. Kemudian dilakukan pemindahan mesin bor dan
perlengkapan bor seperti auger bucket, cleaning bucket, dan
lainnya ke tempat yang telah direncanakan. Setelah itu dilakukan penyesuaian
posisi mesin bor agar posisinya horizontal, untuk mengetahui posisi horizontal
tersebut biasanya digunakan waterpass pada bagian body crane dekat mesin
bor.
3.
Pengeboran Awal
Pada tahap pengeboran awal
seharusnya mata bor yang digunakan adalah auger dan pengeboran lebih dalam
dilanjut dengan drilling pucket, namun dengan pertimbangan waktu pergantian
helical auger dengan auger bucket membuthkan
waktu yang cukup lama,
sehingga digunakan langsung Driling pucket saja dari awal pengeboran.
Pengeboran awal ini dilakukan hingga kedalaman 2 meter dan harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati serta lubang yang di bor tidak boleh miring agar
didapatkan hasil lubang bor yang sesuai rencana.
Sebagai pemandu operator
untuk mengetahui posisi titik bor digunakan alat koordinat yang biasanya
terdapat pada mesin bor, dan untuk mengetahui posisi mesin bor sendiri biasanya
operator menggunakan titik bantu yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga
ketika badan mesin bor berputar untuk membuang tanah hasil pengeboran, mesin
bor dapat kembali ke tempat awal. Pada Rcd, dibuat saluran air yang
mengeluarkan lumpur beserta air yang kemudian airnya dialirkan kembali ke
lubang bor supaya mempermudah pengeboran tanah.
4.
Pemasangan Temporary Casing
Setelah
dilakukan pengeboran awal, kemudian dilakukan pemasangan temporary casing dengan
bantuan crane untuk menyesuaikan posisi casing tersebut. Temporary
casing ini dilengkapi dengan dua lubang pada kiri dan kanannya yang
berfungsi sebagai tempat pengait crane masuk.
5.
Pengeboran Lanjutan
Pengeboran lanjutan sesuai
perencanaan pada gambar.
6.
Setelah temporary casing dipasang, kemudian pengeboran
dilanjutkan hingga kedalam yang sesuai rencana atau pengeboran hingga mencapai
tanah keras.
B. Pelaksanaan Kerja Pembuatan
Keranjang Besi
Pengerjaan pembuatan keranjang
besi untuk tulangan bore pile meliputi
3 langkah pekerjaan, sebagai berikut:
1.
Pembuatan Besi Spiral
Pada pembuatan tulangan besi
spiral pembengkokan menggunakan 2 cara, yaitu dengan menggunakan alat bantu
manual berupa roller dan menggunakan alat tekuk elektris. Jika besi
spiral yang digunakan memiliki diameter tulangan besi spiral lebih kecil dari
13 mm maka pembengkokan menggunakan alat bantu roller dengan menggunakan
tenaga manusia, jika diameter tulangan besi spiral lebih besar dari 13 mm maka
digunakan alat bantu mesin tekuk elektris dengan operator mesin professional.
2.
Pembuatan Concrete Spacer
Concrete spacer biasanya dibuat dengan
menggunakan cetakan yang sesuai dengan ukuran diameter tulangan yang digunakan,
atau lebih besar dari diameter tulangan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
proses pengerjaan pemasangan tulangan.
3.
Pembuatan Keranjang Besi
Keranjang besi berguna
sebagai tulangan dari Bore Pile yang
dibuat dengan diameter dan jumlah besi tulangan utama serta jarak besi spiral
sesuai dengan gambar rencana untuk masing-masing tiang bor. Pengikat antara
besi utama dengan besi spiral menggunakan kawat beton (bendrat).
Pembuatan
keranjang besi dimulai dari pemasangan concrete spacer dengan jarak
maksimum umumnya 3 meter dan jumlah per lingkaran minimum 3 buah. Sebagai upaya
perkuatan dilakukan pengelasan pada keranjang besi, pada bagian tulangan utama
dengan tulangan spiral dilakukan pengelasan agar ketika diangkat dengan crane
dan di pasangkan pada lubang hingga cut of level keranjang tidak
hancur.
Keranjang besi
yang sudah jadi kemudian diperkirakan titik angkatnya, kurang lebih 1/3 dari
panjang keranjang besi tersebut, selanjutnya keranjang besi diangkat
menggunakan crane dan disimpan ditempat penyimpanan untuk kemudian
digunakan pada instalasi keranjang besi.
C. Pelaksanaan Kerja Instalasi
Keranjang Besi
Pengerjaan instalasi
keranjang besi Bore Pile meliputi dua
tahap pekerjaan, adapun pengerjaannya sebagai berikut:
1.
Pekerjaan Persiapan
Persiapan yang dilakukan
meliputi pengecekan bagian-bagian keranjang besi yang akan di instalasi pada
lubang bor seperti ikatan keranjang besi yang telah dibuat antara tulangan
utama dan tulangan spiral, concrete spacer, dan penggantung (stopping)
yang disesuaikan dengan ukuran cut of level pada gambar desain.
Setelah pengecekan selesai,
keranjang besi di pindahkan ke dekat lubang bor dan diletakkan diatan sebuah
tumpuan yang menjadikan keranjang besi tidak menyentuh tanah, pengangkatan
keranjang besi pun harus teliti agar mengurangi deformasi yang terjadi sehingga
mempermudah proses instalasi.
2.
Instalasi Keranjang Besi
Tulangan yang digunakan
memiliki panjang 71.5 meter untuk tipe 1, 42 meter untuk tipe 2 dan 3, 35 meter
untuk tipe 4 dan 5. Sehingga untuk mempermudah pekerjaan dibuat menjadi dua
sesi. Dengan menggunakan crane keranjang besi pertama dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam lubang bor dengan kedalaman tertentu dengan cara
mengaitkan seling dan shackle pada titik angkat keranjang besi yang telah diperhitungkan
bebannya sebelumnya.
Setelah keranjang besi
pertama masuk kedalam lubang, kemudian diganjal dengan cara di kaitkan pada casing.
Langkah berikutnya mengangkat bagian keranjang besi berikutnya dengan
menggunakan crane dan diletakkan diatas keranjang besi pertama yang
telah diganjal sebelumnya. Kemudian dilakukan penyambungan antara keranjang
besi pertama dan keranjang besi kedua dengan menggunakan las.
Setelah kedua
keranjang besi tersambung, keranjang besi kemudian diturunkan kembali hingga mencapai
kedalaman rencana, lalu bagian atas keranjang besi dikaitkan kembali dengan casing
yang berguna untuk menahan keranjang besi pada kedalaman yang diinginkan
untuk selanjutnya dilakukan pengerjaan pengecoran.
D. Pelaksanaan Kerja Pengecoran
Pengerjaan pengecoran Bore Pile meliputi 4 langkah pekerjaan sebagai
berikut:
1.
Pekerjaan Persiapan
Persiapan yang diperlukan yaitu
menyiapkan rute jalan masuk untuk truk mixer beton hingga lubang bor
yang akan dicor dengan mengacu pada gambar situasi lubang yang telah dibuat
sebelumnya. Dasar lintasan harus kuat untuk menampung truk mixer beserta
beton readymix, serta apabila diperlukan dapat menggunakan landasan
plat.
Pembuatan galian untuk menampung air
tanah yang bercampur dengan lumpur yang keluar saat pengecoran dilaksanakan,
hal ini perlu dilakukan agar air dapat teraliri dengan baik menuju saluran
drainase utama.
Persiapan alat yang akan
digunakan untuk pengecoran pun harus dilakukan seperti penyiapan pipa tremie
supaya beton segar dapat mengalir dengan baik pada lubang bor yang akan di
cor, juga persiapan baut pengunci crane agar saat pengangkatan dan
penyambungan pipa tremie lebih efisien waktu.
Slump test perlu dilakukan sebelum pengecoran
dimulai, agar spesifikasi beton sesuai dengan yang diinginkan, pada proyek Thamrin Nine Development ini nilai slump
test yang di rencanakan yaitu 18 ± 2 cm.
2.
Instalasi Pipa Tremie
Pemasangan
pipa tremie harus dilakukan dengan teliti dan sedemikian rupa agar
mencapai kedalaman tanah yang direncanakan, sebuah pipa tremie memiliki
panjang 3 meter sehingga perlu disambung beberapa pipa tremie untuk
mencapaik kedalaman rencana, yang perlu di perhatikan untuk sambungan pipa tremie
harus kedap air agar beton yang akan di cor mengalir di pipa dengan baik.
3.
Pengecoran
Setelah tremie telah
dipasang pasa lubang bor, sebelum memulai pengecoran pada tiap truk mixer beton
diambil sampel terlebih dahulu sebanyak 3 sampel yang dicetak pada setakan
silinder, yang nantinya sampel ini akan di test kuat tekannya.
Tahap awal penuangan beton
kedalam tremie dilakukan dengan kontinyu dan cepat dengan menarik tuas
pada truk mixer sehingga beton ready mix keluar dari corong
lintasan. Penuangan beton dilakukan dengan cepat bertujuan agar beton yang
pertama masuk dapat mendorong kotoran-kotoran lumpur keluar, dan selama
penuangan beton pipa tremie tidak boleh bergeser naik turun, kecuali
ketika tahap akhir pengecoran.
Selama
pengecoran ujung bawah pipa tremie harus terbenam dalam beton di dalam
lubang bor, minimal 1,5 m dan maksimal 6 meter, bila pipa tremie terbenam
lebih dari 6 meter, maka dilakukan pemotongan pipa tremie. Pengecoran
dilakukan hingga beton mencapai cut of level (COL) dan ditambah dengan
toleransi yang telah disepakati sebelumnya yaitu sekitar 1 meter.
4.
Pencabutan Temporary Casing
Setelah
pengecoran selesai, dilakukan pencabutan casing sementara (temporary
casing) dengan cara mengaitkan lubang pada kedua sisi casing dengan
pengunci pada crane, kemudian diangkat dengan hati-hati agar posisi casingi
tidak miring saat dicabut, dan proses pengecoran Bore Pile pun selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar