Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Secara industri tahun 1886, Paul Herould di Prancis dan C. N. Mall di Amerika Serikat secara terpisah telah memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Herould Hall masih dipakai untuk memproduksi Aluminium.
Harga aluminium
awalnya sangat mahal bahkan hampir sama dengan harga emas. Karena sifatnya yang
ringan dan sangat kuat Napoleon III pernah memerintahkan membuat baju
prajuritnya dari aluminium menggantikan baju besi. Dan karena harga aluminium
yang sangat mahal ini dalam jamuan makan Napoleon III menggunakan sendok garpu
dari aluminium sedangkan tamunya disediakan sendok garpu emas dan perak.
Bahan dasar pembuatan Aluminium adalah bauksit
(biji Aluminium) yang kemudian di ubah menjadi Alumina. Alumina inilah yang
akan dielektrolisa membentuk Aluminium ingot. Biji Aluminium biasanya berupa
senyawa oksida berupa Bayerit, Gibbsit atau hidrargilat, diaspor, Bohmit.
Sumber Aluminium yang sangat ekonomis adalah
bauksit. Bauksit adalah biji yang banyak mengandung Alumina (Al2O3)
yakni 30 – 60 % serta 12 – 30 % adalah air. Makin banyak oksida besi yang
mengotori maka akan semakin gelap warnanya. Bauksit dapat berwarna putih, krem,
kuning, merah atau coklat dapat sekeras batu. Namun ada pula yang selembek
tanah lempung (Al2O3.4SiO2.2H2O).
Paduan Aluminium mengandung 99% Aluminium dan
1% mengandung Mangan, besi, Silikon, tembaga, Magnesium, seng, krom, dan
Titanium. Menurut Schenk, paduan Aluminium mengandung logam lain, seperti: besi
0,5%, Silikon 2 – 3 %, tembaga 1 – 2%, seng 0,9%, Mangan 0,5 – 0,8% ,
Magnesium 0,7%, Krom 0,3%, dan Titanium 0,3%.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat,
namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin,
astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau,
penggunaan aluminium
foil,
peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam
bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol
minuman ringan, tutup botol
susu
dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact
disks.
B. Sifat
Fisik Alumunium
Aluminium memiliki sifat fisika seperti yang ditunjukkan
pada Tabel berikut:
NO
|
Sifat
|
Nilai
|
1
|
Jari-jari atom
|
143 pm
|
2
|
Volume atom
|
10 cm/gr.atm
|
3
|
Density (660oC)
|
2,368 gr/cm3
|
4
|
Density ( 20oC)
|
2,6989 gr/cm3
|
5
|
Potensial elektroda (25 oC)
|
-1,67 volt
|
6
|
Kapasitas panas (25oC)
|
5,38 cal/mol oC
|
7
|
Panas pembakaran
|
399 cal/gr mol
|
8
|
Tensile strength
|
700 MPa
|
9
|
Kekerasan brinnel
|
12-16 skala mehs
|
10
|
Hantaran panas (25oC)
|
0,49 cal/det oC
|
11
|
Valensi
|
3
|
12
|
Kekentalan (700oC)
|
0,0127 poise
|
13
|
Panas peleburan
|
94,6 cal/gr
|
14
|
Panas uap
|
200 cal/gr
|
15
|
Massa atom
|
26,98
|
16
|
Titik lebur
|
660oC
|
17
|
Titik didih
|
2452oC
|
18
|
Tegangan permukaan
|
900 dyne/cm
|
19
|
Tegangan tarik
|
4,76 kg/mm
|
C. Sifat Mekanik
Alumunium
Aluminium mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif
26,98. Aluminium juga bersifat amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi
sebagai berikut:
a. Al2O3
+ 3H2SO4 Al2(SO4)3
+ 3H2O
b. Al2O3
+ 6NaOH
2Na3AlO2
+ 6H2O
v Aluminium
merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat
kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur
melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.
Adapun sifat mekanik alumunium, yaitu :
1. Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu
kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
2. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas.
3. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang.
4. Tidak
bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan.
5. Tahan korosi karena
aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara
menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas
sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar
tidak terjadi oksidai berlanjut.
6. Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
7.
Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
D. Jenis-Jenis Alumunium
Aluminium
dipakai sebagai paduan berbagai logam murni, sebab tidak kehilangan sifat
ringan dan sifat – sifat mekanisnya dan mampu cornya diperbaiki dengan menambah
unsur – unsur lain. Unsur – unsur paduan itu adalah tembaga, silisium, magnesium,
mangan, nikel, dan sebagainya yang dapat merubah sifat paduan aluminium. Adapun
jenis-jenis alumunium berdasarkan Unsur paduan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Paduan aluminium – temabaga –
silisium.
Paduan aluminium – tembaga adalah
paduan aluminium yang mengandung tembaga 4,5 %, memiliki sifat – sifat mekanik
dan mampu mesin yang baik sedangkan mampu cornya agak jelek. Paduan aluminium
tembaga – silisium dibuat dengan menambah 4 – 5 % silisium pada paduan
aluminium tembaga untuk memperbaiki sifat mampu cornya. Paduan ini dipakai
untuk bagian – bagian motor mobil, meteran, dan rangkah utama dari katup.
2. Paduan aluminium – silisium –
magnesium.
Paduan eutektik dari aluminium dan
silisium sekitar 2 % disebut silumin yang memiliki mampu cor yang baik,
sehingga terutama dipakai untuk bagian – bagian mesin biasa. Tetapi paduan yang
biasa dicor mempenyai sifat mekanik yang jelek karena butir – butir silisium
yang besar, sehingga dicor dengan tambahan natrium dan agitasi dari logam cair
untuk membuat kristal halus dan memperbaiki sifat – sifat mekanik, tetapi cara
ini tidak efektif untuk coran besar. Paduan aluminium silisium diperbaiki sifat
mekaniknya dengan menambahkan magnesium, tembaga atau mangan dan selanjutnya
diperbaiki dengan perlakuan panas.
3. Paduan aluminium – magnesium.
Paduan aluminium yang mengandung
magnesium 4 % atau 10 % mempunyai ketahanan korosi dan sifat mekanik
yang baik. Paduan ini mempunyai kekuatan tarik diatas 30 kgf/mm2 dan
perpanjangan diatas 12 % dipakia untuk alat – alat industri kimia , kapal laut,
dan pesawar terbang. Seri ini umumnya non
heat treatable. Seri 5052 dengan 2,5 % Mg. Banyak digunakan untuk campuran
minyak dan bahan bakar pesawat terbang.
Seri 5005 dengan 0,8 % Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi.
Seri 5050 dengan 1,2 % Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada
kendaraan.
4. Paduan aluminium tahan panas.
Paduan ini terdiri dari Al – Cu – Ni
– Mg yang kekuatannya tidak berubah sampai 300 C, sehingga paduan ini dipakai
untuk torak dan tutup silender.
5. Aluminium Copper
Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5 – 5 %) Cu.
Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama “duralumin”
mengnadung 4 % Cu dengan sedikit silicon, besi dan magnesium. Banyak digunakan
untuk alat-alat yang bekerja pada temperature tinggi misalnya pada piston dan
silider head motor bakar.
6.
Aluminium
Magnese
Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan hea treatment. Seri 3003
dengan 1,2 % Mn mudah dibentuk tahan korosi dan weldability-nya baik (mampu
las).
Banyak digunakan untuk pipa, tangki minyak
7.
Aluminium
Silikon
Paduan seri ini termasuk non heat treatable. Paduan
seri 4032 yang mengandung 12,5 % Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai
panas sangat rendah.
Digunakan untuk piston yang ditempa.
8.
Aluminium
Silicon Magnesium
Magnesium dan silicon membentuk senyawa Mg2Si
(magnesium silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini setelah
prose heat treatment.
Seri 6053, 6061, 6063 memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat
treatable aluminium lainnya.
Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor dan silinder
head motor bakar.
E. Kelebihan Alumunium
Sebelum
menggunakan material tertentu sebagai elemen dasar konstruksi rumah, ada
baiknya kita mengetahui kelebihan dan kekurangan material yang kita gunakan. Pasalnya,
ada beberapa material yang secara fungsional dan estetika terlihat unggul
dibandingkan dengan material lainnya. Sehingga, kadang mengesampingkan
kekurangannya, yang bisa saja merugikan Anda ke depannya. Setiap
material memiliki Kelebihan dan kekurangan tertentu. Salah satunya material aluminium.
Berikut merupakan kelebihan dari material yang terbuat dari aluminium :
1.
Ketahanan Terhadap Korosi
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida
yang tipis dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada
Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam
yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja
lainnya.
2.
Kemudahan dalam proses
Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik
dari kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan,
pemotongan, pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium, sehingga dapat
dibentuk dengan mudah sesuai dengan keiinginan.
3.
Sifat dapat dipakai
kembali
Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu
kita dapat memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.
4.
Mempunyai warna yang stabil
seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat cepat bereaksi
dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida.
Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi
permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut.
Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus
cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap mengkilat). Sehingga
permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
5.
Serbuk aluminium yang sangat halus tampak
mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering dicampur pada minyak cat
(vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal dibanding
cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena
dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.
6.
Tidak bereaksi dengan asam atau
bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh karena itu aluminium
banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga misanya
panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang
digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan
lain.
7.
Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain
seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak
sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.
Pagar Alumunium |
Plafon Alumunium |
F. Kekurangan Alumunium
1.
Variasi bentuk yang terbatas, karena merupakan standart pabrik, hanya
terbatas pada bentuk minimalis dan klasik Eropa. Jika menginginkan alumunium dengan bentuk
yang diinginkan, kita harus melakukan pemesanan kepada pabrik terlebih dahulu.
2.
Pemasangan alumunium sering
menggunakan Teknik ficher, teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang
diborkan dan ditanam merapat ketempat yang diinginkan. Apabila terjadi
kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal.
3.
Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat menyebabkan air
hujan dapat masuk, karena itu faktor penyambungan dan "sealant" atau
karet penyekat antara kaca dan alumunium harus dari bahan berkualitas dan tahan
lama agar air tidak mudah masuk ke dalam kusen atau ke ruangan. Pada dasarnya
masalah sealant ini tidak menimbulkan masalah pada kusen alumuniumnya karena
bahan alumunium tidak terpengaruh air.
4.
Hasil penelitian
menyatakan bahwa bahan inti yang terbuat dari polyethylene dan lem
pengikat ke lapisan aluminium , dalam suhu panas yang tinggi akan mengeluarkan
gas beracun.
5.
Dalam
suhu tingggi, lapisan inti bisa menmgelembung yang akan mengakibatkan permukaan
aluminium tidak rata sehingga bisa mengurangi keindahan.
6.
Kekuatan terhadap tekanan angin kurang,
sehingga dalam konstruksi yang kurang baik akan beresiko terhadap keselamatan.
7.
Jika sistem grounding
yang kurang bagus terhadap bangunan utama, lembaran cukup beresiko terhadap
sambaran petir.
G. Cara
Pembuatan Alumunium
Pengolahan aluminium menjadi
aluminium murni bisa dilakukan melalui 2 tahap yaitu:
1. Tahap pemurnian bauksit sampai diperoleh aluminium oksida murni
(alumina)
Tahap
pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya
adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Al2O3
(s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)
Aluminium
oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor
dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan
dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq)
+ CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
Endapan
aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (Al2O3)
2Al(OH)3(s)
---> Al2O3(s) + 3H2O(g)
2. Tahap peleburan alumina
Selanjutnya adalah tahap peleburan
alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut proses
Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam
lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus
berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC.
Sebagai anode digunakan batang grafit.
Bauksit
banyak terdapat di daerah Bintan dan kalimantan. Cara penambangan terbuka.
Bauksit kemudian dihaluskan , dicuci dan dikeringkan, sesudah itu bauksit
mengalami pemurnian menjadi oksida aluminum atau alumina.
|
Bagaimana bausit di indonesia apakah masih tersedia dalam jumlah besar yang bisa memproduksi Aluminium ?
BalasHapusTerimakasih atas informasinya.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV