Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya) Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL, metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan oleh keterlambatan konstruksi persiapan tender dan penawar.
Apa Itu Industri Konstruksi?
Industri konstruksi adalah salah satu bentuk industri tertua dan terbesar di dunia. Industri konstruksi menyediakan lowongan tenaga kerja dalam skala besar. Penggunaan mesin dan peralatan mutakhir, yang mana telah menjadi bagian dari konstruksi di abad modern ini, tidak hanya mengurangi waktu yang dibutuhkan serta orang yang terlibat dalam proses konstruksi itu, tetapi juga meningkatkan kualitas dari konstruksi serta material yang digunakan. Konstruki gedung bertingkat tinggi dan gedung pencakar langit (Sky crapper ), bendungan dan waduk, rel kereta api, terowongan, pertambangan, jembatan yang ditopang kabel, menara air, tower signal seluler, dan lain sebagainya, sekarang dapat ditangani dengan mudah karena ketersediaan sarana yang canggih serta mesin yang mutakhir.
Di kebanyakan negara berkembang seperti negara kita indonesia, metode ilmiah seperti teknik manajemen konstruksi pun digunakan, meskipun masih sangat sedikit efek modernisasi yang diterapkan di sini. Negara-negara berkembang masih menggunakan cara-cara tradisional dan konservatif dalam konstruksi, yang mengakibatkan penggunaan waktu yang amat banyak dan lama, serta tidak memenuhi syarat mutu dan kualitas yang diharapkan. Jika dalam proses konstruksi, tidak diterapkan penjadwalan yang baik, biaya konstruksi akan melompat secara cepat. Namun dimaklumi bahwa di negara-negara dunia ketiga dengan populasi yang tinggi, masih kurang cocok untuk menerapkan metode modern dan mekanisasi yang lengkap. Walaupun dapat kita ambil kesimpulan bahwa penggunaan peralatan dan metode yang maju harus dipenuhi negara manapun, untuk meningkatkan mutu dan kualitas bangunan.
Maka dari itu, penggunaan peralatan dan prasarana, serta metode manajemen konstruksi yang mutakhir, adalah fitur yang paling esensial dari proses konstruksi di abad modern. Maka disini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas danpendidikan yang ditingkatkan. Peran teknologi juga sangat dibutuhkan disini. Pembelajaran serta penggunaan komputer serta aplikasi-aplikasi yang mendukung serta membantu meringankan pekerjaan konstruksi mutlak perlu di abad modern ini. Walau bangsa indonesia masih tertinggal jauh, kita sebagai intelektual muda lah yang berperan penting untuk meningkatkan kemajuan dan harga diri bangsa kita di mata dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar